PEKANBARU, SENTRALNEWS88.COM – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi praktik pembakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak terjadi di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Dalam kunjungannya ke lokasi terdampak di Kecamatan Pujud dan Bangko Sempurna, ia menduga kuat kebakaran dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit.
“Dari apa yang saya lihat, kebakaran tadi terjadi di antara dua kebun sawit yang luas. Apakah itu milik rakyat atau korporasi, itu nanti harus dilihat. Tapi ini jelas dilakukan dengan sengaja. Ini land clearing yang tak terkendali,” ujar Raja Juli dalam konferensi pers usai rapat koordinasi pengendalian karhutla di Gedung Balai Serindit, Rabu (23/7/2025).
Di kedua titik tersebut, terlihat bekas lahan terbakar yang memperkuat dugaan adanya pembukaan lahan dengan cara dibakar. Menteri menegaskan bahwa jika kebakaran terbukti terjadi di kawasan hutan, pihaknya tidak akan ragu mencabut izin perusahaan terkait, dikutip dari GoRiau.com.
“Kalau terjadi di kawasan hutan, saya tidak segan mencabut izin perusahaan mereka,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa proses hukum terhadap para pelaku pembakaran akan dilanjutkan oleh Kepolisian Daerah Riau.
“Nanti Kapolda yang akan menindaklanjuti,” sambung Raja Juli.
Kebakaran hutan dan lahan di Rokan Hilir dilaporkan telah terjadi selama lebih dari sepuluh hari terakhir, dengan luas lahan terdampak mencapai lebih dari 100 hektare. Meski titik api mulai menurun berkat upaya pemadaman, kondisi cuaca kering ekstrem masih menjadi tantangan utama.
BMKG mencatat bahwa wilayah Rokan Hilir sedang mengalami kekeringan tinggi dan tergolong rawan karhutla.
Pemerintah pusat mengimbau masyarakat serta korporasi agar menghentikan segala bentuk pembukaan lahan dengan cara membakar dan mendukung langkah-langkah pencegahan yang sudah ditetapkan. (*)