Tandun, SENTRALNEWS88.COM - Terpantau SPBU No seri 14.285.679 Tandun layani Pengisian BBM gunakan jeriken dan ember plastik diduga prioritaskan pelangsir minyak abaikan keselamatan konsumen pengguna dan lingkungan tanpa larangan sebabkan antrean panjang. Aktivitas tepatnya terjadi di Tandun, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu, Riau, Selasa (7/10/2025) sekira waktu pagi pukul 08.34 WIB.
SPBU Tandun terlihat layani pengisian BBM diduga kuat pelangsir minyak. pasalnya operator layani pengisian BBM diduga puluhan jerigen dan ember terbuat dari plastik dinilai abaikan keselamatan konsumen pengguna dan lingkungan karena plastik mengandung listrik statis.
"Aneh sekali itu bang pekerja SPBU gunakan baju kaus dan celana panjang hijau mengisi BBM gunakan jeriken plastik kemudian dibawa kebelakang halaman parkir SPBU disalurkan ke dalam Babytank. Lalu prioritas layani pengisian Pertamax Turbo gunakan jeriken plastik diduga pelangsir minyak kemudian diangkut ke mobil pribadi calya sehingga terjadi antrean panjang di SPBU, ujar warga tidak mau disebutkan nama.
Ia menambahkan, "Jika pengisiannya gunakan jeriken tentu diduga akan dijual lagi dan pengisian gunakan wadah berbahan plastik tidak ada dilarang padahal itu mengandung listrik statis dan memicu api terkesan tidak peduli keselamatan konsumen dan lingkungan," tandasnya.
Sementara itu menurut Area Manager Communication Relation, And CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, Bisa saja membeli BBM dengan jeriken tapi jangan dengan jeriken plastik karena ada listrik statisnya jadi tidak memenuhi aspek safetynya dikutip dari kompas.com (28/12/2024).
Eko menambahkan, menurutnya listrik statis dapat memicu api dan kebakaran. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk menggunakan jeriken berbahan aluminium.
Menanggapi hal itu tim media mengkonfirmasi pengawas SPBU 14.285.679 Tandun, Ahmad Asqalani melalui pesan whatsapp, Rabu (8/10) terkait prosedur layani pengisian BBM gunakan jeriken plastik dan ember plastik namun tidak menjawab dinilai memilih bungkam.
SPBU 14.285.679 Tandun layani pengisian BBM gunakan jeriken dan ember plastik diduga prioritas kepada pelangsir minyak untuk dijual kembali dengan motif meraup untung semata tanpa mempertimbangkan keselamatan konsumen dan lingkungan diduga penyalahgunaan BBM.
Publik mendesak BPH Migas dan Aparat Penegak Hukum (APH) diminta tidak tegas SPBU 14.285.679 Tandun dan periksa CCTV agar mengetahui bukti aktivitas sebenarnya di lokasi. Harapan publik sehingga tidak terjadi antrean panjang dan terjaganya antisipasi keselamatan konsumen dan lingkungan SPBU.
TIM
